Model baju tempo dulu mempunyai daya tarik yang tak terbantahkan. Di balik kemajuan tren fashion yang terus berubah, model-model baju dari masa lalu ini tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang. Baju-baju tempo dulu mencerminkan sejarah dan budaya suatu zaman, serta memberikan pesona dan keunikan yang tak dapat ditiru oleh model-model masa kini.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pada artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai model baju tempo dulu yang terkenal dan ikonik. Dengan mengulas sejarah serta karakteristik tiap model, kita akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana pengaruhnya masih terasa hingga saat ini. Mulai dari busana era Victoria hingga tren 1920-an yang glamor, mari kita jelajahi pesona dan keindahan dari model baju tempo dulu.
Model Baju Era Victoria: Pesona Klasik yang Elegan
Di era Victoria, model baju menggambarkan pesona klasik yang elegan. Siluet korset yang ketat dan rok yang lebar menjadi ciri khas utama dari model baju era ini. Wanita pada masa itu memperlihatkan pesona kelasik dengan gaun-gaun berlapis-lapis dan detail bordir yang rumit. Gaun-gaun dengan kerah tinggi dan lengan panjang menambah kesan anggun dan sopan pada penampilan. Meskipun terlihat kaku, model baju era Victoria tetap memikat banyak orang hingga saat ini.
1. Gaun Korset dengan Rok Bola
Satu-satunya model baju yang paling terkenal dari era Victoria adalah gaun korset dengan rok bola. Gaun ini memiliki siluet korset yang ketat untuk membentuk pinggang ramping, sementara roknya yang lebar memberikan kesan anggun dan megah. Rok bola sering dihiasi dengan berbagai lapisan ruffle dan detail bordir yang rumit, membuat gaun ini terlihat mewah dan elegan.
2. Blus Victoria dengan Lengan Lonceng
Blus Victoria adalah salah satu model baju yang juga populer pada masa itu. Blus ini memiliki leher tinggi dan kerah yang lebar, serta lengan lonceng yang mengembang. Biasanya terbuat dari kain halus dengan motif bunga atau pola renda, blus Victoria memberikan kesan feminin dan romantis pada penampilan. Blus ini sering dipadukan dengan rok panjang atau rok bola untuk menciptakan tampilan yang elegan dan anggun.
3. Jubah Malam dengan Aksen Pita dan Payet
Untuk acara-acara formal pada era Victoria, wanita sering mengenakan jubah malam yang mewah dan berkilau. Jubah malam ini memiliki siluet yang longgar dan panjang, dengan aksen pita dan payet yang mencolok. Biasanya terbuat dari bahan seperti sutra atau satin, jubah malam memberikan kesan kemewahan dan keanggunan. Gaun ini sering dihiasi dengan detail bordir yang rumit dan kerah renda yang indah untuk menambah pesona pada penampilan.
Model baju era Victoria tetap menjadi inspirasi bagi banyak desainer fashion hingga saat ini. Pesona klasik dan elegan dari model-model ini membuatnya tak terlupakan dan selalu dikenang dalam sejarah fashion.
Model Baju Flapper: Tren Revolusioner pada Era 1920-an
Pada era 1920-an, muncul tren baju flapper yang merepresentasikan semangat revolusioner dan kebebasan perempuan. Setelah masa Perang Dunia I, wanita mulai mengekspresikan diri mereka dalam gaya berpakaian yang lebih bebas dan berani. Model baju flapper menjadi simbol perubahan sosial dan kebebasan individual.
1. Gaun Pendek dengan Pinggang Rendah
Salah satu ciri khas model baju flapper adalah gaun pendek dengan pinggang rendah. Gaun ini memiliki siluet yang longgar dan pinggang yang dibiarkan turun di bawah pinggul. Panjang gaun hanya mencapai lutut atau sedikit di atasnya, memberikan kesan modern dan berani. Gaun pendek ini memberikan kebebasan gerakan bagi wanita dan menunjukkan semangat revolusioner pada masa itu.
2. Aksen Payet yang Mencolok
Baju flapper sering dihiasi dengan aksen payet yang mencolok. Payet digunakan untuk membuat pola dan desain yang menarik pada gaun. Biasanya, payet digunakan untuk membentuk motif geometris, garis-garis, atau bunga-bunga yang berkilau. Aksen payet ini memberikan sentuhan glamor dan keanggunan pada gaun flapper, membuatnya terlihat mewah dan memikat.
3. Lengan Bukaan di Bawah Bahu
Model baju flapper sering memiliki lengan bukaan yang menarik di bawah bahu. Lengan ini memberikan tampilan yang sensual dan sedikit provokatif pada penampilan. Wanita pada masa itu ingin menunjukkan sedikit kulit mereka sebagai bentuk keberanian dan kebebasan. Lengan bukaan ini menjadi salah satu ciri khas dari model baju flapper yang ikonik.
Model baju flapper telah mengubah tren fashion pada era 1920-an. Dengan tampilan yang bebas dan berani, baju flapper merepresentasikan semangat perempuan yang ingin mengekspresikan diri mereka dengan cara yang lebih bebas dan individual.
Model Baju Pencinta Alam: Kembali ke Alam dengan Gaya yang Sederhana
Pada era 1970-an, muncul tren model baju yang lebih santai dan terinspirasi dari alam. Baju-baju dengan motif bunga, pola etnik, dan bahan alami seperti katun dan linen, menjadi favorit di kalangan pecinta alam dan kaum muda yang ingin kembali ke sederhana.
1. Gaun Bunga dengan Siluet Longgar
Gaun bunga dengan siluet longgar menjadi salah satu model baju yang populer pada era 1970-an. Gaun ini terbuat dari bahan-bahan alami seperti katun atau linen, yang memberikan kenyamanan saat digunakan. Motif bunga yang cerah dan segar memberikan kesan yang menyenangkan dan ceria pada penampilan. Siluet longgar memberikan kebebasan gerakan dan kenyamanan, membuat gaun ini cocok untuk acara santai atau liburan di alam.
2. Blus dengan Pola Etnik
Blus dengan pola etnik juga menjadi tren pada era ini. Blus ini sering menggunakan motif dan pola yang terinspirasi dari budaya dan suku-suku di seluruh dunia. Pola-pola etnik yang cerah dan menarik memberikan kesan yang unik dan eksotis pada penampilan. Blus ini sering dipadukan dengan celana atau rok longgar untuk menciptakan tampilan yang santai dan nyaman.
3. Rok Maxi dengan Motif Alami
Rok maxi dengan motif alami juga menjadi pilihan favorit pada era ini. Rok ini memiliki panjang hingga mata kaki atau bahkan lebih panjang, memberikan kesan yang anggun dan feminin. Motif alami seperti bunga, daun, atau hewan menjadi pilihan yang populer untuk rok maxi ini. Rok ini sering dipadukan dengan blus atau kaus santai untuk menciptakan tampilan yang casual namun tetap terlihat stylish.
Model baju pencinta alam pada era 1970-an menggambarkan semangat kembali ke alam dan kehidupan yang sederhana. Dengan motif-motif alami dan bahan-bahan yang nyaman digunakan, model-model ini memberikan kesan yang santai dan ceria pada penampilan.
Model Baju Retro: Sentuhan Nostalgia yang Kekal
Model baju retro adalah perpaduan gaya dari berbagai dekade sebelumnya, yang menciptakan tampilan yang unik dan mengundang rasa nostalgia. Dengan menggab
1. Dress with A-Line Silhouette
One of the iconic retro dress styles is the A-line silhouette dress. This dress features a fitted bodice that flares out into a skirt in the shape of the letter “A”. The A-line silhouette was popular in the 1950s and 1960s and is known for its feminine and flattering shape. The dress often features details such as Peter Pan collars, button-down fronts, and bold prints, which add to its retro charm.
2. Polka Dot Blouse with Puffed Sleeves
Polka dots were a popular print in the retro era, and the polka dot blouse with puffed sleeves was a favorite among women. This blouse features a classic polka dot pattern and has sleeves that are gathered at the shoulders and then puff out. The puffed sleeves add a touch of playfulness and retro flair to the blouse, making it a versatile and timeless piece.
3. High-Waisted Wide-Leg Pants
High-waisted wide-leg pants were a staple in retro fashion. These pants sit above the natural waistline and have a loose-fitting silhouette that widens from the hips down to the ankles. They were often made from fabrics like denim or wool and were worn with tucked-in blouses or cropped tops. The high-waisted wide-leg pants create a sophisticated and elongating effect, making them a popular choice for retro-inspired outfits.
4. Shift Dress with Mod Print
The shift dress with a mod print was a defining style of the 1960s. This dress features a straight, loose-fitting silhouette that hangs from the shoulders and falls to the mid-thigh or knee. The mod print, characterized by bold geometric patterns and vibrant colors, adds a touch of retro and psychedelic charm to the dress. The shift dress with a mod print is perfect for making a bold fashion statement and channeling the free-spirited vibes of the era.
5. Pencil Skirt with Peplum Top
The pencil skirt with a peplum top was a popular combination in retro fashion. The pencil skirt is a slim-fitting skirt that hugs the curves of the body and typically falls below the knee. The peplum top, characterized by a flared ruffle or overskirt around the waist, adds volume and femininity to the outfit. This combination creates a flattering hourglass silhouette and was often worn for more formal occasions or in the workplace.
Model baju retro captures the essence of past decades and brings a sense of nostalgia to fashion. Whether it’s the A-line silhouette dress, polka dot blouse, or high-waisted wide-leg pants, retro-inspired pieces continue to be loved and worn by many who appreciate the timeless charm and unique style of the past.
Model Baju Cheongsam: Elegansi Timur yang Menggoda
Model baju cheongsam berasal dari Tiongkok dan menjadi simbol femininitas dan elegansi. Gaun ini memiliki siluet yang ketat dan memperlihatkan lekuk tubuh dengan indah. Pada awalnya, cheongsam adalah pakaian tradisional Tiongkok yang dipakai oleh para wanita untuk acara formal dan upacara.
1. Cheongsam Tradisional dengan Motif Bordir
Cheongsam tradisional sering kali memiliki motif bordir yang indah dan rumit. Motif ini biasanya terinspirasi oleh bunga, burung, atau naga dalam budaya Tiongkok. Bordiran tangan yang halus dan detail yang rumit menambah pesona dan keunikan pada cheongsam. Gaun ini sering dipakai untuk acara pernikahan, festival, atau acara resmi lainnya.
2. Cheongsam Modifikasi dengan Potongan Modern
Seiring berjalannya waktu, desainer fashion telah memodifikasi cheongsam dengan memadukan elemen-elemen modern. Potongan yang lebih longgar, aksen pita, atau tambahan detail seperti kerah yang berbeda memberikan sentuhan baru pada cheongsam. Cheongsam modifikasi ini memberikan kesempatan bagi wanita untuk mengenakan gaun yang terinspirasi dari tradisi Tiongkok dengan sentuhan gaya yang lebih kontemporer.
3. Cheongsam dengan Warna dan Print yang Berani
Pada era modern, cheongsam juga hadir dengan warna-warna cerah dan print yang berani. Warna-warna seperti merah, emas, atau ungu sering digunakan untuk memberikan kesan yang kuat dan elegan. Beberapa cheongsam juga menggunakan print yang modern seperti motif bunga yang besar atau grafis yang mencolok. Cheongsam dengan warna dan print yang berani ini memadukan tradisi dengan tren fashion saat ini.
Model baju cheongsam terus memikat banyak orang di seluruh dunia. Dengan siluet yang memperlihatkan lekuk tubuh, motif bordir yang indah, dan sentuhan tradisional yang elegan, cheongsam memberikan pesona timur yang menggoda dan tak terlupakan.
Model Baju Safari: Petualangan dengan Sentuhan Fashion
Tren model baju safari muncul pada tahun 1940-an dan terus populer hingga saat ini. Terinspirasi oleh pakaian yang dikenakan oleh para penjelajah dan petualang, model baju safari memberikan kesan petualangan dan kepraktisan yang tak terkalahkan.
1. Safari Jacket dengan Detail Kantong Besar
Safari jacket adalah salah satu model baju paling terkenal dalam tren safari. Jaket ini memiliki potongan yang longgar dengan aksen kantong besar di bagian depan. Kantong-kantong ini berguna untuk menyimpan berbagai perlengkapan dan memberikan kesan yang praktis dan fungsional. Safari jacket sering kali terbuat dari bahan berkualitas tinggi seperti kanvas atau linen, yang tahan lama dan cocok untuk kegiatan di luar ruangan.
2. Celana Cargo dengan Potongan Longgar
Celana cargo adalah salah satu pilihan yang populer dalam model baju safari. Celana ini memiliki potongan yang longgar dan banyak kantong, yang memungkinkan Anda membawa banyak barang saat berpetualang. Biasanya terbuat dari bahan yang tahan lama dan ringan, celana cargo memberikan kenyamanan dan kepraktisan saat beraktivitas di alam terbuka.
3. Topi Safari dengan Tali Leher
Topi safari adalah aksesori yang sering digunakan dalam model baju safari. Topi ini memiliki bentuk yang melindungi kepala dan wajah dari sinar matahari, dengan tali leher yang bisa diikat agar tidak mudah terbang saat beraktivitas di luar ruangan. Topi safari terbuat dari bahan yang ringan dan tahan air, seperti kanvas atau jerami, yang menjadikannya pilihan yang ideal untuk menjelajahi alam.
Model baju safari menggabungkan petualangan dan gaya dalam satu paket. Dengan jaket safari, celana cargo, dan topi safari, Anda siap untuk menjelajahi alam dengan gaya yang tak terkalahkan.
Model Baju Mod: Revolusi Gaya pada Era 1960-an
Pada era 1960-an, muncul tren model baju yang dikenal sebagai mod, yang merepresentasikan semangat perubahan dan revolusi gaya. Gaya mod ditandai dengan potongan yang sederhana namun berani, serta penggunaan motif dan warna yang mencolok.
1. Mini Dress dengan Siluet Kotak-Kotak
Mini dress dengan siluet kotak-kotak adalah salah satu ikon gaya mod. Dress ini memiliki potongan yang sederhana dan lurus, dengan panjang yang hanya mencapai di atas lutut. Siluet kotak-kotak memberikan kesan yang modern dan berani, serta memberikan kebebasan gerakan. Mini dress ini sering menggunakan warna-warna mencolok dan pola geometris yang mencerminkan semangat revolusi gaya pada masa itu.
2. Kaus Polo dengan Kerah Kontras
Kaus polo dengan kerah kontras juga menjadi tren yang populer pada era mod. Kaus polo ini memiliki kerah yang berbeda warna dengan bagian depan yang sering kali dikancingkan hingga ke leher. Kaus polo memberikan tampilan yang sporty dan kasual, namun tetap terlihat stylish. Kombinasi warna yang kontras pada kerah memberikan sentuhan yang berbeda dan mencolok pada penampilan.
3. Rok Plisk
3. Rok Plisket dengan Panjang Midi
Rok plisket dengan panjang midi adalah salah satu pilihan yang populer dalam gaya mod. Rok ini memiliki lipatan-lipatan vertikal yang menciptakan tekstur dan volume. Panjang midi memberikan tampilan yang sopan dan elegan, sementara plisket menambah dimensi dan gerakan pada rok. Rok plisket sering dipadukan dengan blus yang sederhana namun berani untuk menciptakan tampilan yang modis dan berbeda.
Gaya mod pada era 1960-an memberikan semangat perubahan dan revolusi gaya. Dengan potongan yang sederhana namun berani, serta penggunaan motif dan warna yang mencolok, model baju mod mencerminkan semangat pemuda dan perubahan sosial pada masa itu.
Model Baju Boho: Keseimbangan Antara Kebebasan dan Romantis
Tren model baju boho muncul pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, dan menggabungkan unsur-unsur dari gaya bohemian dan hippie. Model baju boho menciptakan tampilan yang keseimbangan antara kebebasan dan romantisme, dengan menggunakan bahan alami, motif etnik, dan detail seperti renda dan tali.
1. Maxi Dress dengan Motif Etnik
Maxi dress dengan motif etnik adalah salah satu pilihan yang populer dalam model baju boho. Dress ini memiliki panjang yang mencapai mata kaki atau bahkan lebih panjang, memberikan tampilan yang anggun dan feminin. Motif etnik seperti ikat, batik, atau paisley memberikan kesan yang eksotis dan mencerminkan semangat bohemian. Maxi dress ini sering dipadukan dengan aksesori seperti kalung panjang atau ikat pinggang tali untuk menciptakan tampilan yang mempesona.
2. Blus dengan Tali dan Renda
Blus dengan tali dan renda adalah salah satu elemen kunci dalam model baju boho. Blus ini memiliki tali yang bisa diikat di leher atau di bagian depan, memberikan tampilan yang santai dan bebas. Renda sering digunakan sebagai detail pada blus ini, memberikan sentuhan romantis dan feminin. Blus dengan tali dan renda ini sering dipadukan dengan celana legging atau rok mini untuk menciptakan tampilan yang kasual dan stylish.
3. Jaket Suede dengan Fringe
Jaket suede dengan fringe adalah salah satu item yang ikonik dalam model baju boho. Jaket ini terbuat dari bahan suede yang lembut dan seringkali memiliki detail fringe di bagian bawahnya. Fringe memberikan gerakan dan dimensi pada jaket, menciptakan tampilan yang unik dan berbeda. Jaket suede dengan fringe sering dipadukan dengan dress atau celana denim untuk menciptakan tampilan yang kasual namun tetap terlihat boho.
Model baju boho menggabungkan kebebasan eksplorasi dengan romantisme yang mempesona. Dengan menggunakan bahan alami, motif etnik, dan detail seperti renda dan tali, model baju boho menciptakan tampilan yang keseimbangan antara kebebasan dan romantisme.
Model Baju Puff Sleeve: Sentuhan Romantis yang Manis
Model baju puff sleeve menggambarkan gaya romantis yang manis dengan lengan yang mengembang. Tren ini populer pada era Victoria dan kembali digemari pada era 1980-an. Dengan tampilan yang feminin dan elegan, model baju ini memberikan sentuhan romantis pada setiap penampilan.
1. Dress dengan Lengan Puff Panjang
Dress dengan lengan puff panjang adalah salah satu pilihan yang populer dalam model baju puff sleeve. Dress ini memiliki lengan yang mengembang mulai dari bahu hingga pergelangan tangan. Lengan puff panjang memberikan tampilan yang elegan dan dramatis, serta memberikan sentuhan romantis pada penampilan. Dress ini sering dipadukan dengan sepatu hak tinggi untuk menciptakan tampilan yang anggun dan mempesona.
2. Blus dengan Lengan Puff Pendek
Blus dengan lengan puff pendek juga menjadi pilihan yang manis dalam model baju puff sleeve. Blus ini memiliki lengan yang mengembang di sekitar bahu, tetapi hanya mencapai sekitar siku atau sedikit di atasnya. Lengan puff pendek memberikan tampilan yang feminin dan romantis pada blus. Blus ini sering dipadukan dengan rok atau celana high-waisted untuk menciptakan tampilan yang girly dan stylish.
3. Top dengan Lengan Puff Asimetris
Top dengan lengan puff asimetris adalah varian yang unik dalam model baju puff sleeve. Top ini memiliki satu lengan yang mengembang dan satu lengan yang lebih sederhana. Asimetri pada lengan memberikan tampilan yang modern dan berbeda, sementara lengan puff memberikan sentuhan romantis. Top ini sering dipadukan dengan celana atau rok yang sederhana untuk menciptakan tampilan yang chic dan stylish.
Model baju puff sleeve memberikan sentuhan romantis yang manis pada setiap penampilan. Dengan lengan yang mengembang, model baju ini menciptakan tampilan yang feminin dan elegan, yang cocok untuk berbagai acara dan kesempatan.
Model Baju Grunge: Ekspresi yang Berani dan Bebas
Pada era 1990-an, muncul tren model baju grunge yang merepresentasikan semangat kebebasan dan pemberontakan. Gaya grunge ditandai dengan penampilan yang santai, warna yang gelap, dan penggunaan lapisan-lapisan pakaian yang kasual.
1. Flannel Shirt dengan Celana Jeans Sobek
Flannel shirt dengan celana jeans sobek adalah kombinasi yang khas dalam model baju grunge. Flannel shirt, yang terbuat dari kain flanel dengan motif kotak-kotak, memberikan tampilan yang santai dan kasual. Celana jeans sobek dengan potongan yang longgar dan robekan-robekan memberikan tampilan yang bebas dan pemberontak. Kombinasi ini menciptakan penampilan yang khas grunge yang santai namun tetap terlihat stylish.
2. Dress dengan Sweater Oversized
Dress dengan sweater oversized adalah pilihan yang nyaman dalam model baju grunge. Dress yang longgar dan nyaman dipadukan dengan sweater yang ukurannya lebih besar dari biasanya. Kombinasi ini memberikan tampilan yang santai dan kasual, serta memberikan kesan yang bebas dan berani. Dress dengan sweater oversized sering dipadukan dengan sepatu boots dan aksesori seperti topi beanie untuk menciptakan tampilan yang khas grunge.
3. Jaket Kulit dengan Celana Pendek Tartan
Jaket kulit dengan celana pendek tartan adalah kombinasi yang edgy dalam model baju grunge. Jaket kulit memberikan tampilan yang keren dan pemberontak, sementara celana pendek tartan dengan motif kotak-kotak memberikan sentuhan grunge yang khas. Kombinasi ini menciptakan tampilan yang berani dan bebas, serta memberikan kesan yang penuh karakter dan keunikan.
Model baju grunge merepresentasikan semangat kebebasan dan pemberontakan pada era 1990-an. Dengan penampilan yang santai, warna yang gelap, dan penggunaan lapisan-lapisan pakaian yang kasual, model baju grunge menciptakan tampilan yang berani dan bebas dalam ekspresi diri.
Dalam perjalanan sejarah fashion, model baju tempo dulu tetap memberikan inspirasi dan pesona bagi banyak orang. Dari gaun-gaun era Victoria yang klasik hingga model baju grunge yang pemberontak, setiap tren memiliki ceritanya sendiri. Meskipun zaman terus berubah, kita tetap dapat mempelajari dan menghargai pesona model-model baju tempo dulu yang tak terlupakan.